Menyulap Logam Menjadi Produk Baru
Logam bekas seperti kaleng soda atau botol bekas dapat didaur ulang menjadi bahan untuk membuat produk baru seperti alat masak atau alat tulis.
Mengolah Ulang Plastik
Botol plastik bekas atau kantong plastik bekas dapat didaur ulang menjadi serat plastik yang bisa digunakan untuk membuat produk baru seperti tas atau baju.
Menggunakan Barang-barang Tahan Lama
Pilihlah barang-barang yang tahan lama dan berkualitas baik sehingga tidak perlu sering diganti dan membuang barang yang masih bagus. Misalnya, gunakan alat masak dan perabot rumah tangga yang tahan lama dan mudah dirawat.
Mendaur Ulang Kertas
Kertas bekas seperti koran atau kertas putih dapat didaur ulang menjadi kertas daur ulang yang baru. Gunakan kertas daur ulang untuk mencetak atau membuat catatan.
Mengurangi Konsumsi Air
Kurangi penggunaan air dengan cara mematikan keran saat tidak digunakan, memperbaiki keran yang bocor, dan menggunakan shower dengan aliran air yang rendah.
Apr Pengertian Reduce, Reuse, Recycle dan Contohnya
Isu lingkungan hidup semakin menjadi perhatian utama di seluruh dunia. Banyak yang mengkhawatirkan kondisi lingkungan yang semakin memburuk dan ingin berkontribusi untuk memperbaiki situasi tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam kehidupan sehari-hari.
Konsep 3R adalah salah satu cara yang efektif untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan hidup. 3R meliputi pengurangan penggunaan bahan dan energi (Reduce), penggunaan kembali barang yang sudah ada (Reuse), dan daur ulang bahan yang sudah tidak terpakai (Recycle).
Konsep Circular Economy: Mendorong Praktik 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam Bisnis dan Industri
Konsep Circular Economy merupakan pendekatan holistik yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan sumber daya alam dan mengurangi limbah dengan cara mengoptimalkan penggunaan kembali sumber daya yang ada dalam siklus yang tidak berakhir. Dalam konsep ini, praktik 3R (Reduce, Reuse, Recycle) menjadi sangat penting dalam dunia bisnis dan industri.
Reduce atau mengurangi penggunaan bahan baku dan limbah produksi dapat dilakukan dengan mengadopsi teknologi dan proses yang lebih efisien serta mendesain produk dengan lebih efisien.
Contohnya, perusahaan tekstil dapat menggunakan bahan baku organik yang lebih efisien dan mengembangkan teknologi untuk meminimalkan pemborosan bahan baku dalam produksi kain.
Reuse atau menggunakan kembali bahan yang masih bisa digunakan dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan bekas seperti kertas, kardus, dan limbah elektronik, kemudian menggunakannya kembali dalam produksi.
Contoh lainnya adalah perusahaan fashion yang mengumpulkan baju bekas dari konsumen dan menggunakan kembali kain dan aksesoris dalam produk baru mereka.
Recycle atau mendaur ulang bahan bekas menjadi bahan baku yang bisa digunakan kembali juga sangat penting dalam praktik Circular Economy. Contohnya, perusahaan makanan dapat mendaur ulang limbah sayuran dan buah-buahan untuk membuat pupuk organik yang kemudian digunakan untuk pertanian organik.
Selain perlu diterapkan pada kehidupan sehari-hari, konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) juga harus diimplementasikan dalam bisnis dan pabrik untuk mengurangi jumlah limbah dan dampak buruknya pada lingkungan sekitar.
Apabila perusahaan Anda ingin menunjukkan komitmen terhadap praktik bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, Anda bisa memperoleh sertifikasi ISO 14001. Dengan memiliki sertifikasi, berarti perusahaan Anda telah memenuhi persyaratan untuk sistem manajemen lingkungan yang baik dalam mengelola limbah dan bahan berbahaya.
Mutu International menyediakan layanan sertifikasi ISO 14001 sebagai mitra terpercaya untuk lebih dari 3.000 perusahaan. Didukung oleh pengalaman lebih dari 30 tahun, tim ahli kami bekerja untuk mengidentifikasi masalah dan menyarankan solusi yang sesuai untuk meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan Anda secara efektif dan efisien!
Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.
Jumlah sampah terus bertembah seiring dengan berjalannya waktu. Jika tidak ditanggulangi, maka bukan hal yang tak mungkin jika sampah memenuhi seluruh permukaan Bumi. Oleh karena itu manusia mulai melaukan pengelolaan sampah.
Dalam pengelolaan sampah dikenal prinsip 3R yaitu reduce, reuse, dan recycle. Apakah pengertian sesungguhnya dari prinsip 3R dan apa manfaatnya bagi kehidupan?
Untuk mengetahuinya yuk kita simak penjelasan di bawah ini:
Reduce atau mengurangi adalah prinsip pertama yang paling mendasar dari pengelolaan sampah. Reduce berarti mengurangi sampah sejak awal.
Misalnya daripada menggunakan kantong plastik yang sekali pakai, lebih baik menggunakan kantong belanja yang bisa berkali-kali digunakan.
Contoh lain dari reduce adalah tidak membiarkan keran air mengalir begitu saja saat mandi maupun menggosok gigi, mematikan lampu, kipas angin, dan juga pendingin ruangan ketika tidak dibutuhkan, dan membawa alat makan sendiri daripada menggunakan kemasan sekali pakai.
Dilansir dari United States Environmental Protection Agency, manfaat melakukan reduce adalah mencegah polusi baru yang disebabkan pengurangan kebutuhan, menghemat energi, mengurangi emisi gas rumah kaca, mengurangi sampah yang harus di daur ulang, dan memungkinkan produk digunakan secara maksimal.
Prinsip reduce juga mendorong manusia untuk lebih dapat memahami kebutuhannya. Dibanding membeli barang yang diinginkan namun tidak berguna dan akan menjadi sampah. Prinsip reduce menekan sikap konsumtif manusia dan otomatis membuat manusia hidup lebih hemat.
Reuse atau menggunakan kembali adalah prinsip kedua dalam pengelolaan sampah. Dilansir dari A Singapore Government Agency Website, reduce adalah prinsip untuk mempertimbangkan dahulu barang sebelum dibuang dan memperkirakan kemungkinannya untuk digunakan kembali.
Misalnya menggunakan botol plastik bekas sebagai tempat menyimpan cairan pembersih lantai atau sembagai penyiram tanaman. Menggunakan ban bekas sebagai ayunan, membeli sampo atau sabun mandi dalam bentuk kemasan refill dan mengisikannya lagi ke botol sebelumnya, juga termasuk ke dalam reuse. Reuse juga mengajarkan manusia untuk memilah sampah yang masih bisa digunakan.
Pakaian bekas yang masih layak pakai bisa disumbangkan, begitu juga dengan peralatan listrik, buku, dan furnitur yang diganti karena bosan atau rusak sedikit. Selain mengurangi sampah, barang-barang tersebut juga dapat bermanfaat bagi orang lain.
Memperbaiki barang yang rusak dibanding membeli barang baru juga merupakan prinsip dari reuse. Beberapa barang bekas juga bisa dijual ke toko barang bekas sehingga reuse juga memberikan keuntungan ekonomi bagi yang menerapkannya.
Prinsip 3R yang terakhir adalah recycle atau daur ulang. Daur ulang adalah proses mengubah sampah atau barang bekas menjadi bahan baku untuk membuat barang yang baru.
Mendaur ulang kembali adalah salah satu usaha untuk mengatasi limbah yang semakin banyak setiap harinya. Selain itu juga bertujuan untuk mengurangi penggunaan sumber daya serta energi yang baru, sehingga penggunaan sumber daya menjadi lebih efisien.
Penggunaan barang bekas daripada bahan mentah sebagai bahan baku pembuatan produk baru dapat menghemat sumber daya alam dan energi. Dilansir dari Stanford Land, Buildings & Real Estate, manufaktur kaleng alumunium daur ulang menggunakan 95% energi lebih sedikit daripada manufaktur kaleng alumunium yang sama dengan bahan baku bauksit dari alam.
Misalnya mendaur ulang kertas bekas menjadi kertas baru, mendaur ulang plastik menjadi produk seni kriya, dan juga mendaur ulang berbagai material seperti logam dan kaca untuk menjadi barang baru yang dapat digunakan kembali.
Recycle bermanfaat untuk melestarikan sumber daya alam, mengurangi jumlah limbah, sampah, dan polusi, menghemat energi, menghemat uang, dan juga menciptakan lapangan pekerjaan baru terutama di industri daur ulang.
Sumber: https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/18/152847169/mengenal-reduce-reuse-recycle-dan-manfaatnya?page=all#page2
Posted on: 19/06/2021, by :
Upaya mengolah sampah secara global dikenal dengan metode 3R atau Reduce (kurangi), Reuse (gunakan kembali), Recycle (daur ulang. Ini adalah upaya bertahap, yang diawali ketika sampah belum diproduksi. Bukan upaya yang dilakukan setelah sampah muncul.
Reduce atau kurangi menjadi langkah pertama yang harus dilakukan. Ini adalah aksi nyata sebelum sampah ada. Ini adalah upaya preventif atau pencegahan agar sampah tidak dihasilkan.
Contoh aksi reduce adalah adalah membawa tas belanja yang awet atau bisa berulang kali pakai daripada kresek yang biasanya hanya sekali pakai. Bisa juga dengan tidak menggunakan sedotan plastik saat minum, dan menggunakan wadah makan/minum yang berulang kali pakai.
Banyak lagi contoh aksi reduce yang bisa digunakan. Termasuk memilih menggunakan produk tanpa kemasan non organik, menggunakan sabun cuci organik perabotan dapur dari organik seperti jeruk nipis atau nanas daripada produk industri yang banyak dijual di pasaran.
Yang perlu diwaspadai dari aksi reduce ini adalah produk yang tidak memperhatikan kualitas. Contohnya tas belanja non kresek (plastik) seperti tas berbehan kain keras atau kain tapi kualitas pembuatan (jahitan) jelek.
Bahan non plastik yang kualitas pembuatannya buruk tentu akan membuat produk itu tidak awet. Ini akan jauh lebih berbahaya, karena bahan yang digunakan lebih tidak ramah lingkungan dan butuh waktu lebih lama untuk terurai di dalam tanah daripada plastik.
Tantangannya adalah melibatkan jutaan dan miliaran penduduk Bumi ini agar menerapkan aksi reduce sampah. Sebab, kebanyakan manusia lebih suka menerapkan gaya hidup serba instan yang biasanya identik dengan produk berkemasan non organik sekali pakai.
Bagaimana aksi reduce dalam pengolahan sampah menurut kalian?
Penulis: Mochamad Zamroni
Mengelola sampah dengan benar adalah salah satu cara penting untuk menjaga lingkungan kita tetap bersih dan sehat. Prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengelola sampah. Prinsip ini bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dan memanfaatkan kembali sampah yang dapat didaur ulang.
Definisi 3R adalah singkatan dari Reduce, Reuse, dan Recycle, yang merupakan konsep penting dalam manajemen limbah dan pelestarian lingkungan. Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing komponen 3R:
Berikut adalah beberapa penjelasan tentang prinsip 3R.
Pertama, prinsip Reduce (kurangi) berarti kita harus berusaha mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menghindari penggunaan barang-barang yang tidak diperlukan, seperti kantong plastik sekali pakai, botol air minum, dan kemasan makanan sekali pakai. Sebagai gantinya, kita dapat menggunakan kantong belanja yang dapat digunakan kembali, botol air minum yang dapat diisi ulang, dan kemasan makanan yang dapat digunakan kembali. Dengan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, kita juga dapat mengurangi dampak negatif pada lingkungan.
Kedua, prinsip Reuse (gunakan kembali) berarti kita harus memanfaatkan kembali barang-barang yang masih dapat digunakan. Misalnya, botol kaca atau botol plastik bekas dapat kita gunakan kembali untuk menyimpan minuman atau makanan. Kita juga dapat memanfaatkan kembali kertas bekas untuk membuat catatan atau memo. Dengan memanfaatkan kembali barang-barang tersebut, kita dapat mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dan juga menghemat uang.
Ketiga, prinsip Recycle (daur ulang) berarti kita harus memanfaatkan sampah yang dapat didaur ulang. Sampah yang dapat didaur ulang meliputi kertas, plastik, logam, dan kaca. Daur ulang adalah proses pengolahan kembali sampah menjadi bahan baku baru yang dapat digunakan untuk membuat produk baru. Dengan mendaur ulang sampah, kita dapat mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan sampah dan juga menghemat sumber daya alam yang terbatas.
Keempat, prinsip 3R dapat diterapkan oleh setiap orang di kehidupan sehari-hari. Kita dapat memulai dengan memperhatikan jenis sampah yang dihasilkan dan memilih cara yang tepat untuk mengelolanya. Misalnya, dengan memisahkan sampah organik dan sampah yang dapat didaur ulang, kita dapat memudahkan proses pengolahan sampah. Dengan menerapkan prinsip 3R, kita dapat membantu menjaga lingkungan kita tetap bersih dan sehat.
Dalam mengelola sampah, prinsip 3R memang sangat penting untuk dijadikan acuan. Namun, penerapannya harus dilakukan secara konsisten dan terus-menerus. Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi generasi yang akan datang.
%PDF-1.7 %µµµµ 1 0 obj <>/Metadata 1301 0 R/ViewerPreferences 1302 0 R>> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <>/ExtGState<>/XObject<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/MediaBox[ 0 0 595.4 841.8] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 0>> endobj 4 0 obj <> stream xœÅ][“Û8®~OUþƒíXI]w¦ºN®3Ù\v6ÉœSu&ó`··"[öº¥Iåß %Ê"»�˜Þ³5Û±)Š@ø ^üøÉ¡)?/®›ÉÏ??~Ò4‹ë›b5ùãñÇÝþÏÇ¿í‹Ç¿-Öe½hÊ]ýøC»l è×b±*WW“§ÏŸMþýðA„ð¿,Kù$œÄyD“,bA69üÏß&õÃO?>|ðø%›°pòñóÃLV'l%AÆãIÆØäãVÖøåC:YßÊ&'kü–©o¿<|ðÇô³|úû{ùçÝ“ÙœÅÓ73Ʀ“Ù<Ÿ~œÍ³éøóúÝ,š¾šÍ“éëÉŒqúˆ�?ÌXBµÿ{· f,”_þœ|üÇÃ/$mÿzøà
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Petunjuk:A. Jika jawaban (1), (2), dan (3) benar.B. Jika jawaban (1) dan (3) benar.C. Jika jawaban (2) dan (4) benar.D. Jika hanya jawaban (4) yang benar.E. Jika semua jawaban benar.
Yang merupakan tindakan recycle limbah padat adalah ....
(1) daur ulang kertas
(2) memanfaatkan gelas air mineral sebagai wadah pembibitan tanaman
(4) pembuatan tas dari bahan kantong plastik.
(1) daur ulang kertas [RECYLE]
(2) memanfaatkan gelas air mineral sebagai wadah pembibitan tanaman [REUSE]
(3) pembuatan kompos [RECYLE]
(4) pembuatan tas dari bahan kantong plastik. [REUSE]
Setiap perusahaan pasti mengharapkan suatu lingkungan kerja yang selalu bersih, rapi, dan masing – masing orang mempunyai konsistensi dan disiplin diri, sehingga mampu mendukung terciptanya tingkat efisiensi dan produktifitas yang tinggi di perusahaan. Namun pada kenyataannya kondisi ini sulit terjadi di setiap perusahaan. Banyak perusahaan yang seringkali mengeluh begitu sulitnya dan banyak membuang waktu hanya untuk mencari data dan atau sarana yang lupa penempatannya. Tidak hanya itu, seringkali kita kurang nyaman dengan kondisi berkas kerja yang berantakan dan tidak jarang memicu kondisi emosional kita.
Beberapa permasalahan tersebut diatas dapat kita atasi dengan melakukan penerapan program 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin), yang merupakan adaptasi program 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) yang dikembangkan di Jepang dan sudah digunakan oleh banyak negara di seluruh penjuru dunia. Ini merupakan suatu metode sederhana untuk melakukan penataan dan pembersihan tempat kerja yang dikembangkan dan diterapkan di Jepang.
5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, dan tertib, maka kemudahan bekerja perorangan dapat diciptakan, dan dengan demikian 4 bidang sasaran pokok industri, yaitu efisiensi, produktivitas, kualitas, dan keselamatan kerja dapat lebih mudah dicapai.
Mendaur Ulang Kaca Bekas
Kaca bekas seperti botol atau gelas dapat didaur ulang menjadi bahan untuk membuat produk baru seperti bahan bangunan atau bahan dasar pembuatan kaca baru.
Membawa Tas Belanja Sendiri
Gunakan tas belanja yang bisa digunakan kembali atau tas belanja kain sendiri saat pergi berbelanja. Hindari penggunaan kantong plastik sekali pakai yang tidak ramah lingkungan.
Menggunakan Lampu Hemat Energi
Penggunaan lampu hemat energi atau lampu LED dapat mengurangi konsumsi listrik. Selain itu, matikan lampu dan perangkat listrik ketika tidak digunakan. Masyarakat perlu mengurangi penggunaan energi yang tidak perlu agar dapat mencapai tujuan 3R (Reduce, Reuse, Recycle).